Pages

Selasa, 17 April 2012

Hakekat Manusia menurut Islam

Islam sendiri sebenarnya sudah banyak menjelaskan didalam kitab kitabnya menjelaskan dan berbicara tentang Manusia ini sendiri. Ada beberapa hal yang mencakup tentang perihal manusia yang dituliskan oleh AL Quran tentanga Hakekat Manusia itu sebenarnya seperti apa.


Secuwil rangkuman Jalan Hidup para Nabi

Nuh
Keadaan MasyarakatMasyarakat Penyembah Matahari
Masyarakat yang bodoh

Jalan hidupnya
Berdakwah pada masyarakat dan keluarganya
Memberitahukan bencana besar/dampak
Di lawan anak isteri Beliau


Ibrahim

Keadaan Masyarakat
Raja Namrudz : Sewenang-wenang, otoriter, menyembah berhala berhukum wajib
Perempuan tidak berharga seperti budak, perempuan dibunuh untuk menghormati berhala
Penyembahan patung dengan mendirikan tempat berhala yang mewah dan perayaan besar.

Eksistensi iman dan kronologisnya


Pengertian IMAN secara bahasa artinya PERCAYA,
"Sedangkan tiap-tiap kepercayaan yang logis senantiasa didasari oleh tahu,
ketahu-an atau pengetahuan, Baik secara langsung maupun tidak langsung."

Sangat tidak logis bahkan mustahil suatu kepercayaan tidak didasari oleh pengetahuan.

Contohnya yaitu: seseorang yang tidak percaya bahwa manusia dapat ke bulan, ketika ditanya apa alasan sampai tidak percaya bahwa manusia dapat ke bulan, orang tersebut menjawab tidak tahu. Sebaliknya seseorang yang percaya bahwa manusia bisa ke bulan, ketika ditanya apa alasannya orang tersebut menjawab tidak tahu.

Logikanya tidak tahu pasti melahirkan ketidaktahuan, tahu melahirkan pengetahuan, mustahil ketidaktahuan melahirkan ketahuan / pengetahuan atau tahu melahirkan ketidaktahuan.
Orang yang memaksakan suatu keilmuan tanpa pengetahuan, tidak ubahnya seperti orang yang terkena penyakit gila.

Ciri orang yang terkena penyakit gila ialah: mudah mengeluarkan kepercayaan-kepercayaan dalam bentuk ucapan tanpa didasari oleh pengetahuan / sains.

Kata iman sifatnya masih umum, oleh karena itu dapat dikembangkan dalam berbagai sub-sub keimanan.

Pada istilah hadist atau fiqih, dikatakan iman itu memiliki berbagai cabang.
Sebagai contoh seseorang yang mengimani alam, memiliki berbagai sisi antara lain mengimani keberadaannya, sebab yang mengadakannya, isinya, sifat-sifatnya, masing-masing isi sifatnya, interaksi pada integrasinya, fungsi-fungsinya, dsb.

Jadi pengetahuan adalah ibu yang melahirkan zygot keimanan.

Seseorang yang memiliki pengetahuan dan megimani pengetahuannya secara alamiah akan mendapatkan keharusan untuk melaksanakan keimanannya, baik yang bersifat percaya maupun tidak percaya.

Sebagai contoh seseorang yang mempercayai orang lain sebagai ayahnya atau ibunya, baik direkturnya atau mungkin musuhnya; diatas kepercayaan tersebut orang yang bersangkutan harus melakukan keharusan-keharusan,
misalnya apabila orang tersebut mempercayai orang lain sebagai ibunya, niscaya ia tidk boleh mengawininya, melainkan wajib menghormatinya dan berhak atasnya harta waris.